Monday 21 January 2013

Bernyanyi didekat mimbar

Eits, jangan berfikir yang aneh-aneh dulu ya. Yang dimaksud dengan bernyanyi didekat mimbar adalah hal yang lebih indah daripada nyanyian yaitu adzan. Adakah diantara kalian yang sudah pernah merasakan menjadi seorang muadzin? bagaimana perasaannya? pengalaman pribadi saya sendiri ketika menjadi seorang yang melantunkan kata-kata yang indah dan bermanfaat yang bertujuan untuk memanggil umat islam untuk bersegera ke masjid untuk melaksanakan kewajiban dari segi psikis sangatlah membantu ketika hati tak merasa tenang, justru ketika menjadi seorang muadzin bisa mengikis perasaan yang tak tenang. Apalagi kalau yang dateng ke masjid itu sangatlah banyak, wah perasaan tentunya sangatlah senang sekali. Kalau tidak salah itu kita akan mendapatkan pahala dari setiap jamaah yang datang karena mendengar adzan dari kita, wah lumayan deh buat nabung pahala kan?
Sekarang itu ada fenomena yang biasa adzan itu adalah orang yang sudah tua, jelas ini fenomena yang sangat riskan. Dimanakah peran pemuda?Nah, pemuda itu kan agent of change alias agen perubahan harusnya kita harus mengubah fenomena itu menjadi berbalkik 180 derajat dimana di seluruh masjid muadzinnya adalah seorang pemuda, keren bukan? lebih keren dari vokalis band hehehe...

Jahat

Ah "jahat", begitu mudahnya orang berkata seperti itu ketika ia merasa disakiti yang menurutnya sangatlah sulit untuk memaafkan perbuatan yang telah melukai hatinya. Jahat itu terjadi karena tak adanya kebaikan didalam hatinya, apa ketika seseorang tak sengaja melukai hati orang lain bisa dibilang jahat? atau perbuatan jahat itu dikarenakan dirinya sendiri  sehingga dibalas oleh orang lain itu dibilang jahat? Tentunya kita semua mesti berkaca, janganlah kata jahat itu sampai terlontar oleh lidah yang tak bertulang ini. Kita tak pernah tahu jika kata yang keluar dari mulut kita lebih kejam kejahatannya daripada kejahatan yang didapatkan. 
Jahat, kenapa kau mesti ada? Bukankah tanpamu hidup akan terasa damai. Apa mungkin kau ada karena untuk memecah belah persahabatan?Percintaan?atau apa? pergilah, enyahlah. Tapi, patutkah aku menyalahkan kejahatan?Aku rasa tidak, manusia sendirilah yang membuat ketiadaan kebaikan didalam hatinya, sehingga begitu mudahnyalah kejahatan timbul mengintervensi setiap fikiran untuk berbuat yang berlawanan dengan asas kebaikan.
Bisakah kita menjadi malaikat ketika jahat itu melanda kita?kita pasti bisa, tak ada yang tidak mungkin bukan. Cobalah menjadi malaikat yang selalu menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, tak terbawa emosi. Jangan lah menjadi setan yang selalu menuntut kita membalas setiap rasa jahat yang melanda kita. Memang betul kita tak boleh berdiam diri ketika di-jahati, lawanlah dengan kesabaran, bukan menghujat atau membalas yang sama. Bukankah di akhirat kelak orang yang berbuat jahat kepada kita akan merasakan hal yang sama ketika rasa jahat itu dilakukan kepada kita?
Ketika kita tak memaafkan orang yang telah berbuat jahat kepada kita, saya rasa itu lebih jahat dan tak berperikemanusiaan. Memang memaafkan itu sulit tapi bukankah kemuliaan akan menghinggapi ketika kita memaafkan, semua akan terasa ringan jika rasa ikhlas dan senyuman berdampingan mesra di hati kita. 
Renungan
1. Sudah berapa sering kita memaafkan orang yang berbuat jahat kepada kita?
2. Pernahkah kita caritahu mengapa orang itu berbuat jahat kepada kita?
3. Hisablah diri kita sebelum dihisab di akhirat nanti.
 
Ya Alloh... Maafkan kami yang lemah ini
Maafkan kami yang selalu mengedepankan ego
Ya Alloh... Berilah kami kekuatan hati
Untuk melawan ego yang jahat dengan kebaikan
Tunjukkan kami hidayahmu.

Wednesday 16 January 2013

Betreuren

Perjalanan hidup tak selalu mulus apa yang kita ingin tak selalu sama dengan kenyataan. Kini, aku merasa untuk mengindahkan suatu hal harus dilakukan dengan kesamaan hati dan fikiran. Jika fikiran berkehendak tapi hati menolak tunggulah hal yang buruk akan terjadi. Sepandai-pandainya tumpat melompat pasti akan jatuh juga, sepandai-pandainya kita menyembunyikan bangkai pasti akan tercium juga. Pernahku mencoba untuk memberanikan diri berbicara tapi apadaya, aku rasa waktu belum mengijinkanku untuk mengungkapkan semua. Aku tahu apa yang kamu rasa, karenanya aku tak tahu arah untuk memulai berbicara. Ketika ku ingin memulai, ku menatap wajah yang tak kuasa untuk mendengar kata-kata yang terlontar. Aku bingung, aku takut, aku sedih. Kini, bangkai yang tersembunyi sudah tercium oleh banyak orang termasuk kamu. Kau membenciku tak mengharapkan kehadiranku di depanmu, entah sampai kapan, aku pun tak tahu. Kutahu ini adalah hitam di atas putih. Semua telah terjadi, dan semoga ini yang terkahir kali.

Monday 14 January 2013

Scout Quotes

Pernahkah merasa lebih termotivasi ketika mendengar ucapan yang hebat? Ya, itulah kata-kata mutiara yang dapat menjadikan cambuk untuk kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Kali ini saya akan merangkum kata-kata mutiara yang pernah saya dapatkan dari orang-orang hebat yang pernah saya temui dan saya kenal dengan baik dan yang saya ingat di keanggotaan pramuka SMAN 6 Bekasi. Merekalah yang mencambuk saya dengan kata yang keluar dari mulutnya, merekalah dengan izin Alloh membuka hati saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dengan kata-kata 'mahal' yang diucapkannya. Berikut ini rangkumannya.
"Orang hebat akan terlihat bagaimana dia berjalan, bersikap dan berbicara serta mengambil keputusan. Semuanya difikirkan dengan matang-matang" 
-Putra Padewa-
 "Jangan dengarkan apa kata orang jika kritik itu hanya membuat kamu merasa tak dihargai, jawablah dengan prestasi!" 
-Hilda Diana-
"Mungkin orang akan menganggap remeh suatu kebersamaan tapi ingatlah beberapa tahun kemudian, ia kan muncul sebagai kekuatan yang besar" 
-Fachri Amirulloh-
"Salah besar jika kamu hanya mencoba satu kali kemudian menyerah. Carilah yang lain karena rezekimu itu tersebar bukan hanya di satu tempat, jemputlah ia untukmu!" 
-Mia Muslimah-
Begitu banyak kata-kata mutiara yang saya dapatkan di Pramuka tapi menurut saya inilah yang sangat menghentak hati saya dan mengenai langsung ke logika saya.Saya rasa itulah kata-kata yang membuat saya termotivasi untuk menjadi yang lebih baik lagi. Terima kasih kakak Pramuka yang sudah membuat saya melatih mental untuk menjadi orang yang hebat dan dibutuhkan oleh orang lain. Terimakasih juga untuk Alloh yang telah membuat saya seperti ini :))

Monday 7 January 2013

It's Show Time

Hai kawan-kawan, hidup memang tak seindah yang kita bayangkan, tak selalu berjalan mulus karena selalu ada saja rintangan yang menjegal kita. Tapi, tahukan bahwa setiap rintangan yang menghalangi kita itu akan membuat kita kan semakin kuat dan terus berusaha untuk mendapatka apa yang kita inginkan. Tak akan merasa kan senang bila sebelumnya tak merasakan sebuah kegagalan. Ingatkah dahulu Nabi kita selalu menyebarkan dakwahnya dengan penuh segala rintangan. Dimaki, dihujat atau bahkan diusir. Tapi apakah rosul menyerah mensyiarkan dakwahnya? tentu tidak, Rosululloh selalu terus mencoba sampai orang lain hatinya luluh untuk menerima dakwah yang disampaikan Rosul. Dan sekarang adalah hasilnya, bagaimana Islam tersebar di seluruh dunia. Bandingkan dengan kita yang kadang selalu merasa lelah untuk berusaha, baru gagal sekali, sepuluh kali atau bahkan berkali-kali sudah membuat kita tak mau berusaha. Saya pernah mengalami hal seperti ini, tapi saya selalu ingat akan kata guru saya yag berkata :
"Tugas Manusia Hanyalah berusaha, urusan dikabulkan atau tidaknya adalah urusan Alloh SWT. Jika gagal maka ingatlah bahwa Alloh menyiapkan yang terbaik untuk kita, Keep husnuzhan. Terus berintrospeksi diri!"
-My Teacher-
Itulah kata yang selalu terngiang-ngiang dalam fikiran saya, ketika mengalami kegagalan yang begitu pahit rasanya memang menyakitkan bagaikan hidup segan mati tak mau. Tapi apa daya show must go on, kita harus tetap menjalani hidup karena sang waktu tak mungkin pernah terulang, yang harus dilakukan adalah introspeksi! Teruslah bermuhasabah, memperbaiki apa yang kurang dalam diri kita. Janganlah berputus asa terhadap rahmat Alloh, kita manusia mempunyai potensi yang sama terhadap manusia lainnya. Coba fikirkan! Ketika orang lain sukses, mengapa kita tidak bisa? padahal antara kita punya potens yang sama. Apakah yang membedakan? itulah Efektifitas waktu, bagaimana kita mengatur waktu untuk melakukan hal yang bermanfaat. Kita buktikan bahwa kegagalan itu adalah keberhasilan yang tertunda, kita buktikan bahwa kita adaah orang sukses, kita buktikan kita semua pasti bisa! It's Show Time guys. Keep Spirit!

Thursday 3 January 2013

Gak Perlu Ngekost

Ngekost mungkin sudah identik dengan hidup mandiri, karena untuk menjalani kehidupan sehari-hari menjadi mahasiswa-mahasiswi dilakukan dengan tangannya sendiri  alias tanpa bantuan orang tua sepenuhnya. Seperti kata lagu => makan, makan sendiri. Nyuci baju sendiri, tidurpun sendiri. Tapi apakah ngekost itu menjamin hidup kita menjadi mandiri sepenuhnya? Belum tentu. Kemandirian seseorang tentunya tak selalu diidentikkan dengan hidup sendiri dan tak selalu dikaitkan dengan nge-kost. Apakah bila kita masih tinggal bersama orang tua, kita tak bisa mandiri? Tak menjamin. Kemandirian itu adalah menjalani hidup dengan manajemen yang baik dan apabila mampu melakukan kegiatan atau pekerjaan dengan tanpa bantuan orang lain maka kerjakanlah dan yang pasti manusia yang mandiri adalah manusia yang pantang untuk mengeluh serta selalu berusaha membuat hati yang keras untuk melakukan sesuatu menjadi hati yang luluh ikhlas menghadapinya. Makanya jangan sampai berkecil hati bila kita tidak diperbolehkan nge-kost atau tidak nge-kost hanya untuk belajar menjadi mandiri.
Membereskan rumah
Banyak hal atau kegiatan yang mendidik kita menjadi seorang yang mandiri tanpa perlu nge-kost, salah satunya adalah membereskan atau beberes rumah. Mungkin ibu kita akan tercengang bila kita yang biasanya selalu berleha-leha diatas kasur justru membantu untuk setidaknya membereskan kamar tidur sendiri atau bahkan mengepel dan menyapu halaman bahkan bila perlu kita mencuci pakaian ya setidaknya mencuci pakaian sendiri sekaligus menyetrikanya bila perlu. Sudah pernah mencoba? Cobalah saat ini juga.
Uang bulanan
Seperti halnya mahasiswa yang nge-kost pasti mereka selalu menunggu kiriman uang dari orang tunya dan mesti hidup sengsara dahulu jika uang kiriman tak kunjung datang. Tapi berbeda masalahnya jika kita tidak nge-kost, minta uang bulanan sebagai uang jajan kita selama kuliah satu bulan ke depan. Tantangannya adalah bagaimana kita memanajemen keuangan kita sendiri, apakah nanti selama satu bulan ke depan akan ada sisanya untuk ditabung atau tidak? disitulah akan terlihat kemampuan manajemen kita dan tentunya akan melatih kemandirian kita juga. Selain itu dibanding dengan yang menge-kost kita tak perlu hidup sengsara karena apabila uang habis pun kita tak perlu ngutang warteg sana sini karena makan selalu ada setiap harinya. Yang penting adalah bersyukur atas makanan apa saja yang ada di rumah. Cobalah kawan.
Masak
Walaupun tak setiap kita dapat memasak setidaknya memasak mie bisa kan? Nah tentunya ketika makanan dirumah habis cobalah untuk memasak, setidaknya masak mie. Keahlian seperti memasak adalah kehalian yang sangat dibutuhkan bagi seorang yang ingin menjadi pribadi yang mandiri. Tanpa bantuan seorang ibu untuk memasak, kita dapat melakukannya sendiri. Sungguh hal itu lebih mulia daripada menyuruh orang tua kita memasak lagi. Janganlah mengeluh, mari belajar masak!
Hadiah
Untuk menjadi pribadi yang mandiri tentuya bukan hanya merasa apa yang dilakukan selama kehidupan sehari-hari itu tanpa bantuan orang lain. Nah, untuk menhargai setiap bantuan orang lain yang mebuat dan mendukung kita menjadi seorang yang mandiri adalah dengan  memberi hadiah. Tentunya kan kita tidak nge-kost nih berarti yang pantas untuk mendapatkan hadiahnya sudah pasti adalah seorang ibu. Selain karena memang pas, seorang ibu selalu mengajarkan kita bagaimana menjadi seorang yang mandiri karena seorang ibu selalu melakukan pekerjaan rumah tangganya dengan seorang diri jika ia mampu mengerjakannya sehingga itu menjadi contoh bagi kita untuk selalu belajar kemandirian darinya. Belikanlah makanan kesukaannya atau barang yang disukainya itu sudah cukup atau bahkan kita berprestasi di kampus itu akan lebih membanggakannya dibandingkan apapun.
Nah, itulah sekilas bagaimana kita belajar untuk menjadi pribadi yang mandiri tanpa perlu nge-kost. Banyak keuntungannya bukan? Keuntungan yang berbeda dari mahasiswa/i nge-kost adalah bisa membahagiakan orang tua kita khususnya ibu. bagaimana tidak, setiap hari kita membantu meringankan pekerjaan rumah tangga, kita lebih terlihat mandiri apalagi kita memberinya hadiah, keren bukan? Mari belajar mandiri, karena untuk jadi mandiri Gak Perlu Ngekost ! :))